“Bi…., udah aku bilang jangan taro susu dikamarku!” Teriakan keras Kyla, gadis manis berkaca mata memecahkan keheningan di pagi itu.
Bibi menghampiri ke sumber suara dan menjawab dengan nada ketakutan, “Maaf non, Bibi cuma disuruh sama Mami, kata Mami non harus minum susu kalau enggak non gak diantarin mang Asep ke sekolah.”
Kyla memang benci susu dari dia kecil, karena terlalu bencinya dengan susu sampai-sampai mencium baunya saja dia bisa muntah.
“Yaudah, makasih bi informasinya.”
“Ah, dari pada gue gak dianter mang asep, mendingan gue buang aja susunya di washtafel, hihi…” senyum liciknya mengembang.
Alhasil, si Mami mengira kyla telah meminum susunya dan Kyla pun berangkat sekolah diantar mang Asep.
Sesampainya di sekolah dan baru saja dia turun dari mobil yang dikemudikan mang Asep, ia langsung disambut dengan temannya yang tidak sengaja menumpahkan susu di baju seragamnya yang memang kebetulan baru dibelikan Mami kemarin.
“Eh, mata lo di jempol kaki ya? Lo gak liat ada gue disini?” Kyla marah.
“Udah La, kan cuma susu.” Kasih sahabat baik Kyla mencoba membuat suasana tidak memanas.
“Tapi Kas, lo kan tau enggak suka susu dan ini tuh bau banget dan lengket.” Jawab kyla.
“maaf-maaf, tadi gue gak sengaja, tadi tiba-tiba gue kesandung.” Kata Tedy, teman satu sekolah Kyla yang menumpahkan susu ke seragam Kyla.
“Tau ah, gue benci banget sama lo.” Jawab Kyla dengan muka marahnya.
Kyla pun meminta izin kepada guru piket.
“Ya ampun Kyla kamu tuh manja banget sih, cuma gara-gara ketumpahan susu kamu gak masuk sekolah, inget kamu itu udah kelas tiga, apa kamu gak takut ketinggalan pelajaran? Lebih baik kamu beli baju seragam di koperasi, kalau perlu kamu mandi di sekolah.” Ujar bu Wiwik yang hari itu bertugas sebagai guru piket.
“Tapi bu…” Kyla mencoba mengelak.
“Gak ada tapi-tapian, pokoknya ibu tidak mengizinkan kamu pulang” Tegas bu Wiwik.
“Yaudah bu, saya gak jadi pulang.” Jawab Kyla.
Dan dengan kejadian itu Kyla semakin benci dengan susu dan juga Tedy.
Keesokan harinya, seperti biasa Kyla selalu membuang susunya di washtafel dan lagi-lagi Mami percaya akan tingkah anak semata wayangnya itu. Kyla pun masuk sekolah seperti biasanya. Sepulang sekolah Kyla merasa sangat haus dan ia pergi ke kantin untuk membeli sebotol air mineral dingin. Disana Kyla melihat ada Rico, cowok cool yang di taksirnya dari kelas satu SMA. Dan tanpa disengaja Kyla mendengar obrolan Rico dan teman-temanny bahwa Rico pengen banget punya cewek yang bisa bikinin dia susu tiap hari di sekolah.
“Hah..!” Sontak Kyla kaget mendengar obrolan itu.
Alhasil semua orang yang ada di kantin melihat ke arah Kyla. Kyla pun lari menuju sahabatnya Kasih, Kyla bercerita atas apa yang telah ia dengar.
“Yaudah, bagus dong, kan lo jadi tau kesukaan si Rico apa, nah mulai besok lo bikinin aja dia susu tiap hari, gampang kan?”
“Lo udah gila apa? Lo tau kan gue itu gak suka susu.” Jawab Kyla.
Tiba-tiba Rico lewat dihadapan mereka berdua sambl tersenyum ke arah Kyla. Sontak hati Kyla berdegub kencang dan Kyla pun tak mampu mengeluarkan sepatah kata dari bibirnya.
“La..” Panggil Kasih. Kyla pun diam tanpa suara.
“Hallloooo… Kyla...”
“Eh iya Kas, aduh gue gak nyangka dia senyum sama gue.” Jawab Kyla.
“Tuh kan La, udahlah apa susahnya sih bkinin dia susu setiap hari?” Hasut Kasih.
“Okeh Kas, gue siap buat bikinin dia susu setiap hari, tapi ajarin ya Kas?” Kata Kyla.
“Okeh deh.” Jawab Kasih.
Akhirnya Kyla belajar membuat susu dirumah Kasih.
“Oke La, are you ready?” Tanya kasih.
“Siap deh, demi Rico.” Jawab Kyla.
Saat kasih membuka kaleng susu, Kyla langsung muntah karena mencium baunya.
“ya ampun La, ini baru dibuka, gimana nanti pas udah jadi?” Tanya Kasih.
“Tapi Kas, bau itu susu bikin gue mual.” Jawab Kyla sambil membersihkan bibirnya.
“Kas gue butuh masker nih kayanya.” Pinta Kyla
Kasih mengambilkan masker dan memberikannya kepada Kyla. Proses pembuatan susu pun berlangsung dan Tiba-tiba Kyla berteriak hanya karena tangannya terkena cipratan susu.
“Aahh..!”
“Ya ampun Kyla, lo tuh ngagetin aja sih.” Ujar kasih.
“Ini tangan gue Kas, kena susu, mana bau banget lagi.” Jawab Kyla.
“Ya ampun La, kan tinggal dicuci.” Ujar Kasih sambil membantu sahabatnya itu untuk memcuci tangannya.
Dan jadilah susu yang dibuat itu. Bak kelinci percobaan, Kasih pun mencicipi susu buatan Kyla.
“Pas banget La, lo hebat banget.” Puji Kasih.
Kyla pun merasa senang dan akan mencobanya dirumah.
Keesokan harinya, Kyla bangun pagi-pagi sekali untuk membuatkan susu untuk Rico sambil menahan rasa ingin muntah. Tiba-tiba Bibi datang.
“Aduh non, ngapain pagi-pagi gini di dapur? Kok bikin susu sendiri? Sini biar Bibi yang bikin, lagian tumben banget non Kyla mau bikin susu, pasti ada apa-apanya nih.” Ledek Bibi.
“Ih, Bibi tau aja, iya nih bi, aku lagi bikin susu buat cowok idaman aku di sekolah.” Jawab Kyla tersenyum malu.
“Non Kyla ada-ada aja, kalu cowok suka sama cewek tuh harus terima apa adanya non.” Nasihat Bibi.
Kyla pun berfikir benar apa yang dikatakan Bibi, tapi Kyla tak mau putus asa untuk menarik perhatian Rico.
Sesampainya Kyla di sekolah, Kyla langsung menuju ke kelas Rico, Kyla berniat ingin memberikan susu kepada Rico.
“Hai La.. tumben pagi-pagi ke kelas. Terus, kenapa muka lo? Kayanya tegang banget?” Sambut Rico.
“Ah enggak, biasa aja. Ini Ko, gue bawain susu spesial buat lo.” Jawab Kyla.
“Ada angin apa lo bikinin susu buat gue? Tapi kebetulan tadi gue gak sempet minum susu, makasih ya La, lo pengertian banget sama gue.” Ucap Rico.
“Sama-sama Ko.” Balas Kyla.
***
Dua minggu berlalu, setiap pagi Kyla selalu membawakan susu untuk Rico. Dan seperti bisanya, Rico mengembalikan Tupperware milik Kyla saat istirahat. Dengan terburu-buru Kasih berlari-lari dari arah kantin dan memberikan informasi bahwa sebenarnya Rico sudah punya pacar, yaitu Diva gadis yang terkenal paling centil di sekolah.
“Ah yang bener lo? Lo bercanda kan supaya gue makin semangat bikin susu buat Rico?” Tanya Kyla.
“Enggak La, tadi tuh di kantin gue nguping pembicraan Diva and the gank lagi ngebahas Rico dan ternyata dia itu ceweknya Rico.” Jelas Kasih.
“Jadi selama ini Rico itu cuma biasa-biasa aja sama gue? Gue nyesel banget udah bikinin susu buat dia tiap hari. Gimana dong Kas? Gue jadi gak semangat lagi nih, tapi lo tau kan gue tuh suka banget sama Rico.” Ujar Kyla meminta pendapat dari sahabatnya itu.
Dan Kyla pun berfikir benar apa yang dikatakan bi Minah. Mulai saat itu Kyla mulai mencoba untuk melupakan Rico untuk lebih konsentrasi pada UN dan seleksi masuk perguruan tinggi negri ternama yang hanya tinggal sebentar lagi. Akibat kejadian itu, Kyla pun lebih selektif untuk menyukai seseorang.
“Ternyata ada gunanya juga ya Kas, karena kejadian seminggu yang lalu gue jadi lebih hati-hati buat suka sama cowok.” Ujar Kyla pada Kasih.
“Bener banget Kyla ku sayang yang cantik, manis, pintar, rajin menabung, tidak sombong, dan baik lagi. Hehe.. Kita tuh harus bisa ambil sisi positif dari semua kejadian yang kita alami. Lagian juga lo kan cantik, cowok mah gak usah dicari entar juga dateng sendiri. Ya kan? Ya dong? Hehe..” Ledek Kasih.
Mendengar pujian yang bertubi-tubi dari sahabatnya itu, Kyla pun semakin semangat untuk menjalini hidup. Dan Kyla pun jujur dengan Maminya karena selama ini Kyla selalu membuang susunya. Mami pun mengerti dan memutuskan Kyla untuk pergi ke dokter guna berkonsultasi dan dokter pun menyarankan agar Kyla minum vitamin untuk tulang dengan rutin.
***
Akhirnya tibalah waktu seleksi masuk universitas tinggi dan UN. Kyla sangat semangat melewati hari-hari yang dimana teman-temannya yang lain sangat hawatir melewatinya.
Sebulan berlalu tiba waktunya pengumuman. Dan hasilnya Kyla lulus dengan nilai tertinggi di sekolahnya dan ia berhasil diterima di perguruan tinggi yang amat ia impikan, yakni Universitas Indonesia. Kegembiraan dan haru tercampur menjadi satu di halaman sekolah, karena seluruh siswa barehasil lulus. Ditengah kegembiran terdengar suara dari belakang.
“Selamat ya La, gue seneng kita semua bisa lulus dan kita bisa ketemu lagi di UI.” Ujar Tedy.
“Oh ya? Lo juga masuk UI? Wah… selamat ya Ted.. Oh iya, gue mau minta maaf soal waktu itu, gue udah kasar sama lo Ted.” Ujar Kyla.
“Ya ampun, masih dibahas aja, gue aja udah lupain. Lagian juga itu salah gue lagi, mestinya gue yang harus minta maaf sama lo. Oh iya La, kalau gue boleh jujur, sebenernya gue dah punya rasa suka sama lo dari kelas satu, tapi pas gue tau dari Kasih lo suka sama Rico, gue urungin niat gue buat bilang sama lo. Dan ditambah lagi gue pernah punya salah sama lo waktu itu.” Jujur Tedy dengan muka yang tersipu malu.
Kyla pun terkejut mendengar ucapan Tedy.
“Ya ampun kenapa lo gak jujur dari dulu sama gue, karena sebelum gue suka sama Rico gue juga sempet suka sama lo.” Jawab Kyla.
Dan akhirnya mereka berdua pun menjalin hubungan. Kyla menyadari semua kejadian pasti ada hikmahnya. kalau saja dia tidak tertumpahkan susu oleh Tedy waktu itu, mungkin Tedy tidak berani berkata jujur pada Kyla.
Tapi tetap saja Kyla benci susu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar